Hujan dan Senja

Aku terduduk, pandanganku menerawang,
Sisa-sisa kenangan itu masih saja ada,
Menggelayut, tak mau beranjak.

Sore ini, kembali aku merindu sosokmu,
Rindu yang sama, seperti dulu,
Kala hujan dan senja masih menjadi pembawa rindu itu.

Dimana dirimu? aku pun tak tahu,
Hanya saja, ingin sekali kembali memelukmu,
Barangkali untuk terakhirku.

Lalu hujan hadir kembali,
Ketika kita belum sempat berjumpa diri.
Mungkin nanti,
ketika langit senja menggantung lagi,
di kota ini.

Dan berbisik, "Jangan berganti hati."

Surabaya, 19 April 2015,
Terjebak Memorimu.

This entry was posted on 19 April 2015 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 . You can leave a response .

Leave a Reply